Minggu, 04 Desember 2016

#SIP Rancangan Interface dan Flowchart Test Kepribadian


Pengertian Kepribadian

Dalam bahasa Inggris, kepribadian disebut personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani "persona", yang berarti topeng. Istilah ini kemudian diadopsi oleh orang-orang Roma dan mendapatkan konotasi baru yaitu "sebagaimana seseorang nampak di hadapan orang lain". Konotasi ini seakan-akan menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah diri orang tersebut yang sebenarnya. Kata kepribadian memiliki banyak arti. Banyak peneliti dan ilmuwan mencoba mendefinisikan kepribadian secara komprehensif. Definisi-definisi yang coba dipaparkan oleh para peneliti atau ilmuwan antara lain:
Gordon Allport (dikatakan sebagai Bapak teori keribadian) mencoba merumuskan, menjelaskan dan mengklasifikasikan kurang lebih 50 pernyataan yan gmenggambarkan tentang kepribadian. Salah satunya Allport menerangkan kepribadian merupakan ”the dinamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjusment to his enviroment” (organisasi yang dinamis dalam diri individu yang merupakan rangkaian sistem psikofisik yang menentukan keunikan penyesuaian individu terhadap lingkungannya). Kata dinamis menunjukkan bahwa kepribadian bisa berubah-ubah, dan antar berbagai komponen kepribadian (yaitu sistem-sistem psikofisik) terdapat hubungan yang erat. Hubungan-hubungan itu terorganisir sedemikan rupa sehingga secara bersama-sama mempengaruhi pola perilakunya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Beberapa peneliti mencoba merumuskan kepribadian dengan menyamakannya dengan temprament, yaitu kecenderungan alamiah dari perilaku, perasaan, dan pikiran individu. Raymond Cattel mendefinisikan kepribadian sebagai sesuatu yang memungkinkan kita untuk meramalkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Sedangkan menurut Alfred Adler, kepribadian adalah gaya hidup individu atau cara yang khas dari individu tersebut dalam memberikan respons terhadap masalah-masalah hidup. JP. Chaplin dalam Kamus Psikologi, yaitu integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat diselidiki dan dijabarkan untuk menyatakan kualitas yang unik dari individu (Ahmadi, 2004).
Definisi lainnya merumuskan kepribadian sebagai kondisi yang ditampakkan keluar atau perilaku yang bisa diamati; sebagai contoh Watson,1924 (dalam Drummond & Jones, 2010) mencirikan kepribadian sebagai ”the end product of our habit system” (hasil akhir dari sistem kebiasaan). Kepribadian merupakan kualitas seseorang yang bersifat subjektif. Sesuatu yang muncul dari dan sudah terdapat dalam diri seseorang – inner.
Kepribadian merupakan sesuatu dalam diri individu yang sifatnya konsisten, stabil dan merupakan perilaku yang menetap, dan dari waktu ke waktu cenderung sama (Maddi, 1980 dalam Drummond & Jones, 2010). Kepribadian merupakan pola yang tetap dari pikiran, emosi, dan perilaku yang membedakan individu dari individu lain. (Drummond & Jones, 2010)

Sejarah Tes Kepribadian
Sejarah perkembangan asesmen kepribadian dimulai pada tahun 1880-an oleh Sir Francis Galton, sepupu dari ilmuwan terkenal Charles Darwin ini merupakan orang yang pertama kali membuat laboratorium untuk mengukur perbedaan individual(Friedman & Schustack, 2008), salah satu hasil terbesar dari riset yang dilakukannya adalah munculnya teknik kuesioner sebagai prosedur standar dalam penelitian kepribadian. Tidak lama kemudian, G. Stanley Hall memperluas metode tersebut dengan menggunakan data dari sampel sejumlah orang dewasa, untuk menggambarkan tren perkembangan kepribadian pada remaja.
Sedangkan inventori pertama yang dikembangkan untuk melakukan penilaian terhadap kepribadian individu adalah the Woodworth Personal Data Sheet (1917). Instrumen ini digunakan pertama kali untuk kepentingan Perang Dunia I. Pada waktu itu Departemen Pertahanan AS ingin mendeteksi kemungkinan adanya tentara yang gagal di medan perang, namun metode wawancara klinis tidak praktis untuk diaplikasikan secara massal. Robert Sessions Woodworth membuat daftar dari beberapa gejala yang banyak diungkap oleh para psikiater dalam metode wawancara, seperti : “Apakah anda sering melamun?”, “Apakah anda takut melihat darah?”, dan kemudian menyusun daftar tersebut menjadi sebuah instrumen penilaian. Para tentara  yang dilaporkan memiliki banyak gejala harus mengikuti pemeriksaan lebih lanjut. Meskipun dianggap kurang peka dalam untuk mengukur populasi yang besar, instrumen ini terbukti mampu mendeteksi para tentara yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, dengan lebih ekonimis dan efisien.
Seiring dengan waktu, item-item dalam Woodworth semakin dikembangkan dan isinya mulai bergeser disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, mulai dari pengukuran secara pribadi maupun untuk kebutuhan institusi tertentu. Inventori self-report mulai berkembang menjadi beragam instrumen dengan beraneka fungsi dan manfaat. Beberapa inventori dikembangkan desain untuk membantu mengenali apakah individu berada dalam rentang normal, inventori semacam ini biasanya dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk mengukur pemahaman diri, atau untuk membantu kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh konselor, pendidik, atau praktisi dunia industri. Ada juga inventori yang disusun untuk membantu dokter dalam membuat analisa patologis pada kasus-kasus klinis(Cronbach, 1990).

FLOWCHART


Tes Aneagram
Tes Anneagram adalah salah satu tes kepribadian yang paling banyak digunakan di dunia. Berasal dari bahasa Yunani ennea berarti sembilan dan grammos berarti sesuatu yang digambarkan. Tes ini dikembangkan oleh Oscar Ichazo (Psikolog kelahiran Bolivia) dan Claudio Naranjo (Psikiater kelahiran Chili) pada tahun 1950-an dan didasarkan pada pengajaran G.I.Gurdjieff. Kesembilan jenis kepribadian ini digambarkan dalam diagram yang masing-masing kepribadian saling memiliki hubungan. Tes Enneagram ini juga merupakan salah satu tes kepribadian yang paling banyak dipakai di dunia setelah tes kepribadian MBTI.

Tes Anneagam ini berfungsi untuk mengetahui bentuk-bentuk kepribadian manusia yang dibagi menjadi 9 jenis. Jenis kepribadian tersebut adalah:
9 Tipe Kepribadian berdasarkan Enneagram :

1. Reformer / Perfeksionis
Seorang yang rasional dan sangat idealis. Punya jiwa kuat dalam membedakan benar dan salah. Umumnya seorang guru, atau agen perubahan (agen reformasi). Ingin selalu memperbaiki yang salah. Tapi terkadang terlalu kritis dan terlalu perfeksionis.
2. Giver / Helper
Seorang yang berjiwa merawat, peduli kepada sesamanya. Berhati lembut, tulus dan empati kepada orang lain. Mau berkorban untuk orang lain. Suka membantu orang lain. Namun terkadang terlalu sentimentil (perasa). Terkadang punya masalah dalam hal menyampaikan kebutuhannya sendiri kepada orang lain. Menuntut orang lain mengerti kebutuhannya.
3. Achiever/ Motivator/ Performer
Seorang yang berorientasi pada prestasi. Energik, bersemangat, percaya diri. Punya ambisi untuk maju. Terkadang terlalu berpikir tentang pandangan orang lain terhadap dirinya. Terlalu gila kerja dan terlalu suka bersaing untuk menang.
4. Romantic / Artist/ Individualist
Seorang yang sensitif dan introspektif (melihat kedalam diri sendiri). Kreatif, dapat mengekspresikan diri. Terkadang emosinya berubah-ubah (moody). Terlalu menarik diri dari pergaulan. Kurang nyaman bertemu banyak orang. Terkadang mengasihani diri sendiri.
5. Observer / Thinker / Investigator
Seorang yang memiliki otak cerebral kuat. Punya rasa penasaran tinggi. Ingin mengetahui sesuatu secara mendalam. Mampu berkonsentrasi terhadap keahlian-keahlian yang rumit. Mandiri. Inovatif. Dan punya kemampuan inventif (menemukan sesuatu). Terkadang terlalu asyik dengan konsep-konsep gagasannya sendiri. Dapat melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda. Terkadang terlalu memisahkan diri dari bertemu banyak orang.
6. Loyalist / Pessimist
Seorang yang terlalu menekankan rasa aman. Punya komitmen. Bertanggungjawab, dapat bekerja keras. Sering meragukan diri sendiri. Kurang yakin dan kurang percaya diri. Kurang bisa mengambil keputusan.
7. Generalist / Optimist / Adventure
Seorang yang selalu sibuk. Punya sikap terbuka terhadap orang lain. Berjiwa spontan. Bersemangat. Selalu optimis dan yakin pada diri sendiri. Terkadang kurang disiplin mengerjakan satu hal. Kurang fokus. Selalu mencari pengalaman-pengalaman baru. Kurang bisa bersabar.
8. Challenger/ Leader / Boss/ Protector/ Intimidator
Seorang yang dominan. Percaya diri. Berjiwa melindungi. Gaya bicara langsung pada intinya. Terkadang cenderung egois dan mendominasi. Merasa dia harus mengendalikan lingkungan, dan orang-orang di sekitarnya. Cenderung mudah marah (temperamental).
9. Peacemaker / Mediator/ Accomodator
Seorang yang easygoing. Bisa mempercayai orang lain. Bisa menerima orang lain. Emosinya stabil. Cukup kreatif dan optimis. Terkadang harus mengajak orang lain untuk bepergian untuk mencari rasa aman. Selalu menghindari konflik. Tidak suka berselisih. Namun terkadang bersikap keras kepala.

Keterangan Flowchart:
1.  User yaitu orang yang memakai test
Start, Mulai aplikasi
Biography, Sejarah test
Test, Aplikasi yang akan dijalankan
About Test, Seputar tentang petunjuk test
Kategori, Pilihan mengenai test apa yang akan di jalankan seperti test kepribadiaan yaitu Aneagram
Login, Masukkan username dan password jika yes maka lanjut jawab test, jika no maka input data user kembali, periksa kesalahan terjadi di password atau username.
Hasil, Hasil akan muncul setelah selesai menjawab test
2.  Admin yaitu orang yang menjalankan aplikasi
Login, Admin memasukkan email dan password
View data user, Hasil pengerjaan user akan dilihat oleh admin
Hasil, Admin akan memberikan hasil sesuai hasil test user.

Daftar Pustaka:

https://creately.com/
Parkison M., (2013). Memahami kuesioner kepribadian. Solo: Tiga Serangkai.
Wagele E., (2007). Enneagram of parenting. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.




Kamis, 24 November 2016

#SIP Artificial Intellegence dan Expert System


Sebelumnya kita telah membahas mengenai apa itu Artificial Intellegence (kecerdasan buatan), selanjutnya kita akan membahas persamaan dan perbedaan antara Artificial Intellegence dan Expert System. Maka sebelum kita lanjut ke persamaan dan perbedaan Artificial Intellegence dan Expert System kita harus terlebih dahulu mengetahui apa itu Expert System (sistem akar)?
Pengertian Expert System
Martin dan Oxman (dalam Kusrini, 2006)  mendefinisikan expert system (sistem pakar) adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
Menurut Martin dan Oxman (dalam Kusrini, 2006) pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decicion making), pemandu pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar.
Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seseorang pakar. Selain itu system pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya.
Biasanya system pakar hanya digunakan untuk memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan  dengan pemrograman biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih besar dari pembuatan sistem biasa.
Pemakaian Sistem Pakar (Kusrini, 2006):
Sistem pakar dapat digunakan oleh:
  1. Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. 
  2. Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan. 
  3. Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin langka.
Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan keberadaan seorang pakar. Alasan mendasar mengapa expert system dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar:
  1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.
  2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar. 
  3. Seorang pakar akan pension atau pergi.
  4. Menghadirkan menggunakan jasa seorang pakar memerlukan biaya yang mahasiswa
  5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile eutrontment)
Menurut Kusrini (2006) Ciri-ciri sistem pakar adalah:
  • Terbatas pada bidang yang spesifik
  • Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti
  • Dapat mengemukakan rangkaian  alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
  • Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu
  • Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
  • Outputnya bersifat nasihat atau anjuran
  • Output tergantung dari dialog dengan user
  • Knowledge base dan inference engine terpisah.
Jenis-Jenis Sistem Pakar
  • Interpretasi, menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor. 
  • Prediksi, memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang diberikan. 
  • Diagnosis, menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala (symptoms).
  • Disain, menyusun objek-objek berdasarkan kendala. 
  • Planning, merencanakan tindakan 
  • Monitoring, membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan. 
  • Debugging, menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem. 
  • Reparasi, melaksanakan rencana perbaikan. 
  • Instruction, diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan pelajar. 
  • Control, diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan sistem.

Beberapa contoh Sistem Pakar
  1. MYCIN, diagnosa penyakit 
  2. DENDRAL, mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal
  3. XCON & XSEL, membantu konfigurasi sistem komputer besar
  4. SOPHIE, analisis sirkit elektronik 
  5. Prospector, digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit 
  6. FOLIO, membantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan investasi 
  7. DELTA, pemeliharaan lokomotif listrik disel


Aplikasi Eliza, Parry Dan Nettalk
Eliza, Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh darichatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbotdikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).

1.   ELIZA 
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, ELIZA berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional ELIZA melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.

2.  PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.   

3.   NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.
Perbedaan dan Persamaan Artificial Intellegence and Expert System
            Sistem Pakar juga merupakan bagian dari Artificial Intelligence(AI) atau kecerdasan buatan.
Persamaan artificial intelligence dan expert system adalah sama-sama untuk mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan masalah, sedangkan perbedaan artificial intelligence dan expert system adalah sistem pakar mengacu pada si pembuatnya atau seseorang yang ahli dalam suatu bidangnya atau mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai objek dalam menyiapkan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI mengacu pada jalur atau langkah yang berorientasi pada hardware guna mencapai yang maksimal.
            Dapat disimpulkan Sistem Pakar merupakan bagian dari AI, dimana selain sistem pakar yang menggunakan AI, ada beberapa yang lain diantarnya games, logika Fuzzy, jaringan saraf tiruan, dan robotika. Kecerdasan buatan merupakan salah satu topik yang disukai penggemar science-fiction, pada film Terminator digambarkan perang manusia melawan mesin, bahkan dalam novel berjudul With Folded Hands. karangan Jack Williamson, digambarkan bangsa Humanoids (robot mesin ciptaan manusia) menjajah bangsa manusia dan menggantikan semua peranan manusia.

Daftar Pustaka:
http://amlsptnfarid.blogspot.co.id/2015/12/artificial-intelligent-expert-system.html#
Kusrini., (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offeset.
Nurhayati, O. D. (2008). Konsep Interaksi Manusia dan Komputer. Diponogoro: Studi Sistem Komputer.
Solso, Robert L, dkk. 2009.  Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
Stenberg. 2009. Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


#SIP Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dan Kognisi Manusia



Pengertian Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)
Menurut Herianto, T (2006) mendefinisikan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) mungkin dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu computer yang berhubungan dengan otomatis perilaku inteligens, dengan demikian program kecerdasan buatan didefinisikan sebagai program yang berhubungan dengan otomatisasi perilaku inteligen. Sedangkan Minsky (dalam Kusrini, 2006) mendefinisikan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer untuk melakukan sesuatu seperti yang dilakukan manusia.
Menurut H.A Simon (dalam Kusrini, 2006) mendefinisikan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) merupakan kawasan penilitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Sedangkan Rich and Knight (dalam Kusrini, 2006) mendefinisikan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Sementara ensiklopedi Britannica (dalam Kusrini, 2006) mendefinisikan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) sebagai cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk  simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejunlah aturan.


Sejarah Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)
Kecerdasan buatan termasuk bidang ilmu yang relatif muda. Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan turing , seorang matematikawan inggris pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut dikenal dengan Turing test, dimana si mesin tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia). Alan turing juga melakukan percobaan lainnya yaitu Turing melakukan percobaan ini pada saat berpikir bahwa komputer yang bisa berpikir seperti otak manusia bisa hadir dalam kurun waktu 50 tahun lagi. Ilmu-ilmu baru bermunculan dengan tujuan menghasilkan mesin-mesin cerdas inilah yang kemudian kita kenal sebagai Artificial Intelegence (kecerdasan buatan).
Kecerdasan buatan sendiri dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts institute of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1965 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu : mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan  mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.

Beberapa program AI yang mulai dibuat pada tahun 1956-1966, antara lain:

  1. Logic Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika.
  2. Sad Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsay (1960). Program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
  3. ELIZA, diprogram oleh Joseph Weinzenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.


Hubungan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dan Kognisi Manusia
Penelitian McCulloch & Pitts analogis dengan komputer yang berfungsi berkat rangkaian sirkuit biner yang menentukan hidup-matinya neuron tadi melihat hubungan sikap logis neuron ketika berinteraksi dengan kinerja komputer digital. Von Neumann sangatlah mungkin merancang komputer yang meniru otak manusia. Otak komputer dianggap sebagai alat input, output, sekaligus lapisan tersembunyi. Lapisan tersembunyi menanggapi neuron di dalam otak model ini lebih mewakili otak manusia.
W.  Daniel Hillis mengembangkan ‘mesin koneksi’, sebuah model proses paralel. Pada mesin koneksi Hillis, prosesor tersedia untuk memecahkan sebuah  masalah, memungkinkan masalah tsb terbagi menjadi bagian-bagian kecil yang berproses secara berkesinambungan. Orang-orang yang menganggap AI sebagai konsep intelektual yang korup & meyakini bahwa orang yang yakin atas keberadaan mesin berpikir adalah pemuja yang materialistis. Dikotomi John Searle (1980) membedakan AI yang ‘kuat’, menunjukkan bahwa pemprograman yang sesuai dapat menciptakan ‘pikiran’ yang mampu memahami; dan AI yang ‘lemah’, yang menekankan nilai-nilai heuristik dalam pembelajaran kognisi manusia.
Kecerdasan memang terlihat dalam setiap bentuk aktivitas manusia kemampuan untuk beradaptasi, memelajari keterampilan baru, membentuk hubungan yang kompleks dan bermasyarakat. Kita bisa mengatakan bahwa aspek-aspek dalam hidup dan perilaku ini dapat dipakai untuk melengkapi fakta bahwa kita sadar (conscious).
Sayangnya tidak ada kesepakatan eksak tentang apa itu kesadaran (consciousness).  Kebanyakan dari kita menerjemahkan kata kesadaran ini dalam format yang lebih familiar  dengan kata kognisi (cognition), yaitu sejenis kesadaran tentang diri, tentang interaksi dengan dunia luar, tentang bagaimana proses berpikir terjadi dan kemampuan kita untuk paling tidak   mengendalikan secara parsial proses-proses ini. Kita coba mengasosiasikan kognisi dengan emosi, pemikiran, hati nurani dan hal-hal mendalam dari diri kita. Yang jelas, kecerdasan tidak mungkin hadir tanpa adanya kesadaran ini. Kesadaran bisa dijadikan tanda hadirnya kecerdasan jika suatu mesin bisa menampilkan kualitas kecerdasan seperti manusia maka mesin itu dikatakan memiliki conscious.


Daftar Pustaka:
Al Fatta, H., (2009). Rekayasa Sistem Pengenalan Wajah. Yogyakarta: Andi Offeset.
Herianto, T., (2006). Teknik Pemograman Turbo Prolog Tingkat Lanjut. Yogyakarta: Andi Offeset.
Kusrini., (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offeset.
McLead, R., & Schell, G. P., (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.