Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual
1. Perkembangbiakan Seksual
Pada reproduksi
seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk
individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin pada hewan
invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa Partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi
individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
2.
Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
- Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya Paramecium.
- Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
Contoh :
Amfibi
Seperti pada ikan,
katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan
bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas menghasilkan
berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan insang.
Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk
menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa
2. Perkembangbiakan Aseksual
Dalam
reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa
keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri
menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian,
reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan
tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan
cara:
- Membelah diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
- Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera
- Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut
Geografi dalam Kehidupan Manusia
1. Penyebaran Makhluk Hidup
Biogeografi
adalah ilmu
yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi. Organisme yang
dipelajari mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah. Dalam
biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini
menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah
iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme
menjadi pengendali penyebaran organisme.
Penyebaran hewan berdasarkan luas
cakupannya dapat dibedakan menjadi cakupan geografis, cakupan geologis, dan
cakupan ekologis. Cakupan geografis yaitu daerah penyebarannya meliputi daratan
dan sistem perairan. Cakupan geologis, yaitu keadaan daratan dan lautan di masa
lampau. Cakupan ekologis adalah daerah penyebarannya dengan kondisi lingkungan
yang sesuai.
2. Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim
1. Daerah Tropik
Beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun,
perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan
sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membenntuk suatu
hutan tropik dengan ciri-ciri sebagai berikut : Pohon-pohonnya besar dan
tinggi, dapat mencapai 20-40m, Tanah dibawah naungan hampir tidak pernah
mendapatkan sinar matahari. Hal ini menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke
atas. Misalnya rotan, di lapisan terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai
makanan hewan kecil.
Didalam hutan tropis yang lebat, terdapat beraneka
ragam binatang, mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera,
sampai harimau dan binatang besar lainnya. Tumbuhan di daerah ini memiliki
ciri, yaitu berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun, berbunga dan berbiji
dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun
berikutnya.
2. Daerah Sub-Tropik
Disebut iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim
gugur, musim dingin dan musim semi. Curah hujannya sepanjang
tahun, sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan
tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun
dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. Ciri Biomanya
: Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan
datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada
musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak
antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.
3. Daerah Kutub
Di daerah ini jika pada musim panas, matahari bersinar
lebih dari 12 jam sehari. Tapi pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam
sehari. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah
hutan taiga yang pohonnya terdisi dari satu spesies (homogen). Pohon
khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup disekitar hutan taiga seperti
moose, beruang hitam, dan marten. Di belahan utara, terdapat tundra. Daerah ini
mendapat sedikit energi radiasi matahari. perbedaan siang dan malam pada musim
panas dan dingin sangatlah besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan
berbiji tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini adalah rendeer, beruang
putih, musk axen.
3. Pembagian Wilayah untuh Penyebaran Binatang
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah
persebaran fauna atas delapan wilayah yaitu Ethiopian, Palearktik, Oriental,
Australian, Neotropikal dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Kedelapan wilayah
persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Wilayah Ethiopian : Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah
Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas
daerah ini adalah gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse,
jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilop, kijang, singa, jerapah,
harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di
wilayah ini adalah kuda Nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir. Namun di
Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil. Menurut sejarah pulau
Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan
yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucing, bajing,
tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
2.
Wilayah Palearktik: Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh
benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya,
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik,
dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik
perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan
jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap
bertahan di lingkungan aslinya yaitu panda di Cina, unta di Afrika Utara,
binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.
Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis
tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke
wilayah lainnya.
3. Wilayah Nearktik : Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat,
Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah
ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox,
caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang
ada di wilayah Palearktik seperti kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan
bajing.
4. Wilayah Neotropikal : Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika
Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar
beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah
ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, lama (sejenis unta) di padang
pasir atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat
terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat
beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling,
beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan
ada sejenis kelelawar penghisap darah.
5.
Wilayah Oriental : Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama
Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di
Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan,
gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak
bercula dua, gajah, beruang, antilop, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya
jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing,
anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan
Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
6. Wilayah Australian : Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru,
Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini
adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung
kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya,
kura-kura, ular piton.
7.
Wilayah Oceanik : Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra
Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan,
dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama
dengan wilayah Australian.
8.
Wilayah Antartik : Seperti namanya, maka wilayahnya mencakup kawasan di Kutub
Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu
menahan dingin, misalnya rusa kutub, burung pinguin, anjing laut, kelinci
kutub, dan beruang kutub.
Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada
sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
1. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan
dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi
yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
Adaptasi Hewan : kemampuan hewan untuk menyesuaikan
dirinya terhadap perubahan-perubahan keadaan alam atau lingkungannya (seleksi
alam). Adapun jenis-jenis dan macam-macam adaptasi pada hewan adalah:
a.
Adaptasi Morfologi : Adalah penyesuaian
pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya
seperti gigi singa, harimau, citah, macan, yang runcing dan tajam untuk makan
daging, sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba tidak
runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput
atau daun dan untuk mengunyah makanan.
b.
Adaptasi Fisiologi : Adalah penyesuaian
yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian
pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh pada onta
yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum
di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang
memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.
c.
Adaptasi Tingkah Laku : Adalah
penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya
berupa kemampuan hewan untuk merubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan
lingkungan sekitarnya sehingga kurang dapat terlihat. Kemampuan hanya bisa
dilakukan oleh beberapa hewan, seperti cumi-cumi, sotong dan bunglon. Sebagai
contoh pada bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada
di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri sehingga tidak
terlihat oleh dari para pemangsa.
Adaptasi Tumbuhan: penyesuaian diri yang
dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungan yang baru, baik perubahan
fisiologis maupun morfologis dan proses penyesuaian ini berjalan lambat dan
sangat tergantung kepada kondisi lingkungan barunya, apakah sesuai dengan
sangat hidup tumbuhan tersebut dan kandungan unsur hara yang terdapat di
lingkungan tersebut. Dalam proses adaptasi, tumbuhan melalui berbagai tahapan,
yaitu:
a.
Tahap Aklimatisasi : tahap di
mana tumbuhan berusaha keras untuk dapat mempertahankan hidup di tempat baru
dengan mengubah kemampuan fisiologis dan atau morfologi dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru.
b.
Tahan Naturalisasi : tahap di
mana tumbuhan telah mampu menyesuaikan dirinya dengan faktor lingkungan dan
terus berusaha untuk menyempurnakan proses adaptasinya ke arah yang positif.
c.
Tahap Domestikasi : tahap di
mana proses adaptasi tumbuhan sudah dapat menyesuaikan diri dengan, lingkungan
barunya dan sudah mulai dapat menjalankan kehidupannya untuk melewati siklus hidupnya
dengan baik
2.
Evolusi
Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam konteks biologi yang modern, evolusi berarti perubahan
sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi dibawa oleh
gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti
dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta
kombinasi gen melalui reproduksi sosial. Dan dalam teori evolusi terdapat empat
akar utama dalam teori evolusi yaitu :
a. Earth History – Sejarah bumi (Geologi)
b. Life’s History – Ilmu tentang mahluk hidup
c. Mechanisms of Evolution – Mekanisme evolusi
d. Development & Genetics – Perkembangan dan Genetika
Meskipun teori evolusi yang selalu identik dengan Charles Darwin namun
sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun
demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang
telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori
Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas
masyarakat sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi:
Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi:
1. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
2. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
3. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
4. Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan
5. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi
3.
Seleksi alam
Yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang
tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang
tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan
sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Contoh
seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat
biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih
banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya
revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada
ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat
biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat
sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap
industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun karena tidak
dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara
di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat
biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan
lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.
Kimia dan Fisika
1. Pengertian,
Sifat Materi, Perubahan Materi dan Klasifikasi Materi
a. Pengertian
Materi
Materi adalah segala sesuatu yang
menempati ruang dan mempunyai massa. Semua benda yang kita temui tersusun oleh
materi. Makin besar massa suatu benda, makin banyak materinya dan sebaliknya.
Massa adalah jumlah zat atau materi yang terkandung dalam suatu benda. Suatu materi
apapun bentuknya ada 3 wujud, yaitu padat, cair, gas. Berdasarkan hasil
penelitian terbaru muncul wujud zat yang keempat yaitu plasma.
b. Sifat Materi
Ketiga wujud materi yang sudah di bahas pada dasarnya memiliki sifat-sifat
tertentu. Secara umum sifat tersebut dapat di bagi menjadi dua macam, yaitu
sifat kimia dan sifat fisika. Sifat fisika dari sebuah materi adalah
sifat-sifat yang terkait dengan perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang dapat
diamati karena adanya perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal. Air
sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti mendidih pada suhu 100oC.
Sedangkan logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi, misalnya besi melebur
pada suhu 1500oC. Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat
yang dapat diamati muncul pada saat terjadi perubahan kimia.
c. Perubahan
Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat
yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi
dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun listrik. Perubahan materi
dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
d.
Klasifikasi Materi
1. Zat
tunggal (unsur dan senyawa) : Unsur Unsur
adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan rekasi
kimia biasa. Di alam terdapat 92 jenis unsur alami dan sisanya unsur buatan.
Jumlah keseluruhan di alam kira-kira terdapat 106 unsur. Unsur
dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu : Unsur logam, Unsur non Logam, Unsur Semi
Logam.
2. Senyawa Campuran : Senyawa adalah gabungan
dari beberapa unsur yang terbentuk melalui rekasi kimia. Campuran
adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui
reaksi kimia.
2. Pengenalan
Unsur dan Sistem Periodik
UNSUR
Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi
menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Penulisan
lambang unsur mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Lambang unsur diambil dari singkatan nama
unsur. Beberapa lambang unsur berasal dari bahasa Latin atau Yunani nama unsur
tersebut. Misalnya Fe dari kata ferrum (bahasa latin) sebagai lambang unsur
besi.
2. Lambang unsur ditulis dengan satu huruf
kapital.
3. Untuk Unsur yang dilambangkan dengan lebih
dengan satu huruf, huruf pertama lambang ditulis dengan huruf kapital dan huruf
kedua/ketiga ditulis dengan huruf kecil.
4. Unsur-unsur yang memiliki nama dengan huruf
pertama sama maka huruf pertama lambang unsur diambil dari huruf pertama nama
unsur dan huruf kedua diambil dari huruf lain yang terdapat pada nama unsur
tersebut. Misalnya, Rauntuk radium dan Rn untuk radon. Pada suhu kamar (25 C)
unsur dapat berwujud Padat, Cair,dan Gas, secara umum unsur terbagi menjadi dua
kelompok yaitu:
• Unsur Logam: umumnya unsur logam diberi nama
akhiran ium. Umumnya logam ini memiliki titik didih tinggi, mengilap, dapat
dibengkokan , dan dapt menghantarkan panas atau arus listrik
• Unsur Non Logam: umumnya memiliki titik didih
rendah, tidak mengkilap,kadang-kadang rapuh tak dapat dibengkokkan dan sukar
menghantarkan panas atau arus listrik.
SISTEM PERIODIK
1.
TRIADE DOBEREINER
Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki
kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom.
Contoh kelompok-kelompok triade:
- Cl, Br dan I
- Ca, Sr dan Ba
- S, Se dan Te
2. HUKUM OKTAF NEWLANDS
Apabila unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom,
maka unsur kesembilan mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan unsur pertama,
unsur kesepuluh mirip dengan unsur kedua dan seterusnya. Karena setelah unsur
kedelapan sifat-sifatnya selalu terulang, maka dinamakan hukum Oktaf.
3. SISTEM
PERIODIK BENTUK PANJANG
Sistem ini merupakan penyempurnaan dari gagasan Mendeleyev, disusun
berdasarkan nomor atomnya. Sistem ini terdiri dari dua deret, deret horisontal
disebut periodik dan deret vertikal disebut golongan.
3. ENERGI
Energi adalah
kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap kerja yang dilakukan
sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energi. Menurut KBBI
energi didefiniskan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan
berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak
terikat pada benda tersebut. Energi bersifat fleksible artinya dapat berpindah
dan berubah.
Jenis energi
·
Energi kinetik : Energi
kinetik adalah bagian energi yang berhubungan dengan gerakan suatu benda. Energi
kinetik () sama dengan integral dari dot product kecepatan () sebuah
benda dan infinitesimal momentum benda ().
·
Energi potensial : Berlawanan dengan energi kinetik, yang adalah energi dari
sebuah sistem dikarenakan gerakannya, atau
gerakan internal dari partikelnya, energi potensial dari sebuah sistem adalah
energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya dan
interaksi mereka satu sama lain. Jumlah partikel yang mengeluarkan gaya satu
sama lain secara otomatis membentuk sebuah sistem dengan energi potensial.
·
Energi internal : Energi internal adalah energi kinetik dihubungkan dengan gerakan molekul-molekul, dan energi potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi listrik dari atom-atom di dalam molekul. Energi internal seperti energi
adalah sebuah fungsi keadaan yang dapat dihitung dalam sebuah sistem.
4. Sifat Fisika, Cabang-Cabang Ilmu
Fisika, Serta Hubungannya dengan Pengetahuan Lain
a.
Sifat Fisika
·
Sifat fisika merupakan
sifat materi yang dapat dilihat secara langsung dengan indra.
·
Sifat fisika adalah
perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru
·
Sifat fisika
diantaranya adalah : wujud zat, kekeruhan, kekentalan, titik didih, titik leleh.
- Wujud zat
- Zat Padat : Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap.
- Zat Cair : Zat cair mempunyai sifat bentuk yang berubah-ubah dan volumenya tetap.
- Zat Gas : Zat gas mempunyai sifat bentuk dan volume yang berubah-ubah.
- Kekeruhan (Turbidity) : Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada cairan yang keruh, maka intensitasnya akan berkurang karena dihamburkan. Hal ini bergantung pada konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas cahaya pada zat cair yang keruh atau untuk mengukur tingkat kekeruhan disebut turbidimetry.
- Kekentalan (Viskositas) : Kekentalan adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir (flow rate) zat cair, digunakan alat viskometer. Flow rate digunakan untuk menghitung indeks viskositas. Viskositas cairan terjadi karena gesekan molekul-molekul.
- Titik Didih : Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap, Mendidih terjadi pada suhu tertentu yaitu pada titik didih, sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih. Contohnya, pada saat kita menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih, sedangkan apabila kita memanaskan air di kompor hanya pada titik suhu tertentu air tersebut dapat mendidih. titik didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan.
- Titik Leleh : Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misalnya garam dapur jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal pada zat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh, tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.
b. Cabang-Cabang Ilmu Fisika
- Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika klasik terbagi atas dua bagian, yaitu Kinematika (membahas bagaimana suatu objek dapat bergerak tanpa menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan suatu objek dapat bergerak) dan Dinamika (mempelajari bagaimana suatu objek dapat bergerak dengan menyelidiki penyebabnya).
- Mekanika Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom.
- Mekanika Fluida adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan gas)
- Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam satu alat seperti komputer, peralatan elektronik, semikonduktor, dan lain-lain.
- Teknik Elektro atau Teknik Listrik adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Elektrostatis adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik statis
- Elektrodinamis adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik dinamis
- Bioelektromagnetik adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang fenomena listrik, magnetik, dan elektromagnetik yang muncul pada jaringan makhluk hidup
- Termodinamika adalah kajian tentang energi atau panas yang berpindah
- Fisika Inti adalah ilmu fisika yang mengkaji atom/bagian-bagian atom
- Fisika Gelombang adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gelombang
- Kosmografi/Astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang berbintangan dan benda-benda angkasa
- Fisika Radiasi adalah ilmu fisika yang mempelajari setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
- Fisika lingkungan adalah ilmu yang mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. beberapa di antaranya antara lain :
- Geofisika adalah perpaduan antara ilmu fisika, geografi, kimia, dan matematika. Dari segi Fisika yang dipelajari adalah :
c. Hubungan Fisika dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Fisika merupakan ilmu yang sangat fundamental diantara
semua Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya saja pada Kimia, susunan molekul dan
cara-cara praktis dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain menggunakan
metode penerapan hukum-hukum Fisika. Biologi juga harus bersandar ketat pada
ilmu fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung pada
makhluk hidup. Tujuan mempelajari Ilmu Fisika adalah agar kita dapat
mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti interaksi antara
benda-benda, serta mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang
terjadi. Walaupun fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika berlaku
universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh
hasil yang sama apabila di tinjau dari bidang fisika lain.
5.
Pengukuran, Besaran dan Dimensi
a.
PENGUKURAN
Dalam
ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan
jelas.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung : Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran . Contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung : Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya. Contoh : pengukuran benda-benda kuno.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung : Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran . Contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung : Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya. Contoh : pengukuran benda-benda kuno.
b.
BESARAN POKOK
Pada suatu pengukuran terdapat
besaran-besaran yang dianggap pokok dimana besaran ini dipakai sebagai dasar
dari suatu pengukuran.
Ø Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu ; MASSA,
PANJANG dan WAKTU,
Ø Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu;
SUHU dan JUMLAH ZAT ,
Ø Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; KUAT
ARUS dan INTENSITAS CAHAYA,
Pada
mulanya besaran-besaran pokok tidak mempunyai standart yang jelas . Untuk
menghindari ini maka sejak tahun 1889 diadakan pertemuan rutin yang membahas
berat dan pengukuran.
Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh besaran pokok beserta satuannya. Sistim satuan yang digunakan adalah sistim satuan SI.
Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh besaran pokok beserta satuannya. Sistim satuan yang digunakan adalah sistim satuan SI.
c.
DIMENSI
Dimensi menyatakan sifat fisis dari
suatu besaran . Atau dengan kata lain dimensi merupakan simbul dari besaran
pokok, seperti terlihat dalam tabel 1. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek
rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama
pada kedua ruas . Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan
terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu
besar jika dipakai satuan diatas.
Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.
Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.
Sumber:
- http://id.wikipedia.org/
- http://aulianareswara.blogspot.com/2012/11/adaptasi-evolusi-dan-seleksi-alam.html
- http://kemashsn.blogspot.com/2013/03/energi.html
- http://werdiningsiih.wordpress.com/2013/05/08/pembagian-wilayah-untuk-penyebaran-binatang/
- NAMA: D.PUSPA PANE
- KELAS: 1PA10
- NPM : 11513976
Tidak ada komentar:
Posting Komentar