MEMPENGARUHI PERILAKU
PENDAHULUAN
Dampak sangat berhubungan erat dengan pengaruh. Bahkan,
tidak sedikit dari kita yang menganggap bahwa antara dampak dan pengaruh adalah
sama. Sampai akhirnya beberapa ahli menguraikan keduanya berdasarkan pendapat
apakah dampak dan pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau salah satu
diantaranya merupakan konsep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk khususnya.
Definisi Pengaruh
Definisi dari pengaruh menurut Poerwordaminto (dalam Kurniawati), pengaruh berarti “daya yang ada atau timbul dari suatu lorong, benda atau sebagainya”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
Menurut beberapa tokoh, antara lain:
- Albert R. Roberts & Gilbert, Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
- M. Suyanto, Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu
- Menurut Norman Barry, Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk,
menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari
individu berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari
performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual dan
perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai upaya
menjadikan personality tersebut berkualitas.
Kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual
dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga
terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan
masyarakat.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat
adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya
kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadi.
Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di
dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Perubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan
sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku
mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975) Karakteristik perubahan perilaku.
- Fokus kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan merubah karakter atau sifat seseorang. Perilaku yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang.
- Prosedurnya didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
- Penekanannya kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan fungsional dengan perilaku.
- Treatment dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan perilaku akan lebih efektif apabila dikembangkan oleh orang-orang yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan perilaku.
- Pengukuran perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
- Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
- Menolak hipotesis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
- Logical Argument yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh komponen data.
- Psychological atau Emotional Argument yaitu pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita muak, marah, menjenuhkan, itu termasuk pendekatan Psychological Argument dengan efek emosi yang negatif.
- Argument Based On Credibility yaitu ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh comunnicate atau audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidang tersebut.
Wewenang dan Peran Wewenang dalam Manajemen
Wewenang merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power).
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang
lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan
tertentu. wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer
menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi. Wewenang
formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh
informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk
mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada
kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Peran
wewenang dalam manajemen.
- Wewenang lini (Linie authority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf yang menerimanya.
- Wewenang staf (Staf authority) yaitu wewenang yang mengalir ke samping yaitu wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan karena ada spesialisasi adanya tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi staf seperti pengawasan, pelayanan kepada staf, atau penasihat.
Daftar
Pustaka :
Edgar, H Schein.
(1991). Psikologi Organisasi. Jakarta. Pustaka Binaman Pressindo
Munandar, Ashar
Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Universitas
Indonesia
Sarwono, S.W.
(2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka
Nasikun. (1993).
Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
NAMA : D. PUSPA PANE
KELAS : 3PA08
NPM : 11513976
KEL : BIRU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar